Tugas Besar Mikroprossesor
- Menyelesaikan tugas besar "Kenyamana dan keselamatan kapal pesiar" dari Bapak Dr. Ir. Darwison, ST, MT
- Mengetahui dan memahami penggunaan sensor uv,sensor suhu, sensor flame, sensor vibration dan sensor gas untuk Kenyamanan dan keselamatan kapal pesiar
- Mampu membuat dan menjalankan rangkaian tugas besar kenyamanan dan keselamatan kapal pesiar
- Superior weather resistance
- 5mm Round Standard Directivity
- UV Resistant Eproxy
- Forward Current (IF): 30mA
- Forward Voltage (VF): 1.8V to 2.4V
- Reverse Voltage: 5V
- Operating Temperature: -30℃ to +85℃
- Storage Temperature: -40℃ to +100℃
- Luminous Intensity: 20mcd
5) 7 Segment
- Tampilan 2 baris @ 16 karakter, 5 x 8 pixel
- Display controller: HD44780 (standar industri LCD)
- Dilengkapi lampu latar warna biru/hijau/kuning
- Sudut pandang lebar dengan tingkat kontras yang dapat diatur dan terlihat jelas
- Tegangan kerja: 5V DC
- Dimensi modul: 80 x 36 x 12 mm
- Dimensi layar tampilan: 64,5 mm x 16 mm
Prinsip kerja
Perangkat ini beroperasi berdasarkan prinsip perubahan fisika atau kimia yang terjadi dalam material ketika terjadi perubahan suhu. Beberapa jenis sensor suhu, seperti termokopel, berfungsi dengan memanfaatkan efek seebeck, dimana perbedaan suhu antara dua logam yang berbeda di dalam sensor menghasilkan tegangan elektrik yang dapat diukur. Tipe lain dari sensor ini, seperti RTD (Resistive Temperature Device) atau termistor, bekerja berdasarkan perubahan resistansi listrik dari material semikonduktor ketika terjadi perubahan suhu. Sebaliknya, sensor inframerah dapat mendeteksi radiasi inframerah yang dipancarkan oleh objek untuk menentukan suhunya. Dengan kata lain, sensor suhu secara umum mengubah variasi suhu menjadi perubahan properti fisik yang dapat diukur dan dikonversi menjadi pembacaan suhu melalui kalibrasi dan pengolahan sinyal yang tepat.
Klasifikasi sensor
Sensor suhu dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori utama berdasarkan sinyal keluarannya:
1. Sensor analog
Sensor ini memberikan sinyal keluaran kontinu yang sebanding dengan suhu yang diukur. Termokopel, RTD, dan thermistor termasuk dalam kategori ini. Sensor analog memerlukan pengkondisian sinyal untuk mengubah output menjadi bentuk yang dapat digunakan.
2. Sensor digital
Sensor digital memberikan output digital diskrit, biasanya dalam bentuk nilai suhu atau kode digital. Sensor ini sering kali menyertakan konverter analog-ke-digital (ADC) internal dan kemampuan pemrosesan sinyal lainnya. Sensor digital menawarkan akurasi yang lebih tinggi, kekebalan terhadap kebisingan yang lebih baik, dan integrasi yang lebih mudah dengan sistem digital.
Fungsi sensor suhu
Fungsi utama dari sensor suhu adalah mendeteksi variasi suhu di lingkungan sekitarnya atau objek dan mengubah informasi tersebut menjadi data yang dapat digunakan untuk membuat keputusan, seperti mengaktifkan atau menonaktifkan perangkat, mengirim peringatan, atau mengontrol proses. Misalnya, dalam industri, sensor ini bisa membantu dalam memonitor dan mengontrol proses produksi yang memerlukan kondisi suhu tertentu untuk menjaga kualitas produk. Di rumah, perangkat ini dalam termostat dapat membantu mengontrol suhu ruangan agar tetap nyaman. Secara keseluruhan, sensor suhu memberikan data yang penting untuk berbagai aplikasi, seperti sistem kontrol otomatis, pengukuran ilmiah, dan pengolahan data dalam rangka menjaga dan meningkatkan keamanan, kenyamanan, dan efisiensi operasional.
15) Sensor UV
Sensor Ultraviolet
Sensor Ultraviolet atau Sensor UV adalah jenis sensor cahaya yang dapat merespon ketika adanya perubahan intensitas cahaya ultraviolet yang mengenainya. Sensor jenis ini sangat sensitif sekali terhadap keberadaan api bahkan sekecil apapun seperti pada api rokok.
Pada dasarnya sekecil apapun api dapat memancarkan sinar ultraviolet. Ketika sensor UV menerima pancaran sinar ultraviolet maka akan memberikan perubahan besaran listrik pada output terminalnya.
Sensor UV ini mengukur kekuatan atau intensitas radiasi insiden ultraviolet (UV). Sensor UV digunakan untuk menentukan paparan radiasi ultraviolet di laboratorium atau pengaturan lingkungan. Itu dapat menggunakan elemen fotosensitif untuk mengubah sinyal ultraviolet menjadi sinyal listrik terukur melalui mode fotovoltaik dan mode panduan cahaya.
16) IC 74HC373
Simbol Motor DC
Motor DC tersusun dari dua bagian yaitu bagian diam (stator) dan bagian bergerak (rotor). Stator motor arus searah adalah badan motor atau kutub magnet (sikat-sikat), sedangkan yang termasuk rotor adalah jangkar lilitanya. Pada motor, kawat penghantar listrik yang bergerak tersebut pada dasarnya merupakan lilitan yang berbentuk persegi panjang yang disebut kumparan.
Gambar 19. Prinsip Kerja Motor DC
T = F.r
Dimana :
T = momen putar (Nm) F = gaya tolak (newton)
r = jarak sisi kumparan pada sumbu putar (meter)
- Rated Voltage(V) : 5 V
- Operatng Voltage(V) : 4 - 8V
- Rated current(mA) : < 30 mA
- Sound output 10 cm(dB) : > 85 dB
- Resonant frequency(Hz) : 2700+-300
- Response time(ms) : < 50 ms
- Operating temperature (C) : -25 - +70C
- Storage temperature(C) : -30 - +80C
- weight(g) : 2
- Superior weather resistance
- 5mm Round Standard Directivity
- UV Resistant Eproxy
- Forward Current (IF): 30mA
- Forward Voltage (VF): 1.8V to 2.4V
- Reverse Voltage: 5V
- Operating Temperature: -30℃ to +85℃
- Storage Temperature: -40℃ to +100℃
- Luminous Intensity: 20mcd
Seven segment merupakan bagian-bagian yang digunakan untuk menampilkan angka atau bilangan decimal. Seven segment tersebut terbagi menjadi 7 batang LED yang disusun membentuk angka 8 dengan menggunakan huruf a-f yang disebut DOT MATRIKS. Setiap segment ini terdiri dari 1 atau 2 LED (Light Emitting Dioda). Seven segment bisa menunjukan angka-angka desimal serta beberapa bentuk tertentu melalui gabungan aktif atau tidaknya LED penyususnan dalam seven segment.
Supaya memudahkan penggunaannnya biasanya memakai sebuah sebuah seven segment driver yang akan mengatur aktif atau tidaknya led-led dalam seven segment sesuai dengan inputan biner yang diberikan. Bentuk tampilan modern disusun sebagai metode 7 bagian atau dot matriks. Jenis tersebut sama dengan namanya, menggunakan sistem tujuh batang led yang dilapis membentuk angka 8 seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas. Huruf yang dilihatkan dalam gambar itu ditetapkan untuk menandai bagian-bagian tersebut.
Dengan menyalakan beberapa segmen yang sesuai, akan dapat diperagakan digit-digit dari 0 sampai 9, dan juga bentuk huruf A sampai F (dimodifikasi). Sinyal input dari switches tidak dapat langsung dikirimkan ke peraga 7 bagian, sehingga harus menggunakan decoder BCD (Binary Code Decimal) ke 7 segmen sebagai antar muka. Decoder tersebut terbentuk dari pintu-pintu akal yang masukannya berbetuk digit BCD dan keluarannya berupa saluran-saluran untuk mengemudikan tampilan 7 segmen.
Tabel Pengaktifan Seven Segment Display
A. Spesifikasi
- Available in two modes Common Cathode (CC) and Common Anode (CA)
- Available in many different sizes like 9.14mm,14.20mm,20.40mm,38.10mm,57.0mm and 100mm (Commonly used/available size is 14.20mm)
- Available colours: White, Blue, Red, Yellow and Green (Res is commonly used)
- Low current operation
- Better, brighter and larger display than conventional LCD displays.
- Current consumption : 30mA / segment
- Peak current : 70mA
B. Konfigurasi pin
Pin Number | Pin Name | Description |
1 | e | Controls the left bottom LED of the 7-segment display |
2 | d | Controls the bottom most LED of the 7-segment display |
3 | Com | Connected to Ground/Vcc based on type of display |
4 | c | Controls the right bottom LED of the 7-segment display |
5 | DP | Controls the decimal point LED of the 7-segment display |
6 | b | Controls the top right LED of the 7-segment display |
7 | a | Controls the top most LED of the 7-segment display |
8 | Com | Connected to Ground/Vcc based on type of display |
9 | f | Controls the top left LED of the 7-segment display |
10 | g | Controls the middle LED of the 7-segment display |
- Logic State
Gerbang logika atau logic State adalah suatu entitas dalam elektronika dan matematika Boolean yang mengubah satu atau beberapa masukan logik menjadi sebuah sinyal keluaran logik. Gerbang Logika beroperasi berdasarkan sistem bilangan biner yaitu bilangan yang hanya memiliki 2 kode simbol yakni 0 dan 1 dengan menggunakan Teori Aljabar Boolean.
Status logika Pengertian logis, benar atau salah, dari sinyal biner yang diberikan. Sinyal biner adalah sinyal digital yang hanya memiliki dua nilai yang valid. Dalam istilah fisik, pengertian logis dari sinyal biner ditentukan oleh level tegangan atau nilai arus sinyal, dan ini pada gilirannya ditentukan oleh teknologi perangkat. Dalam sirkuit TTL, misalnya, keadaan sebenarnya diwakili oleh logika 1, kira-kira sama dengan +5 volt pada garis sinyal; logika 0 kira-kira 0 volt. Tingkat tegangan antara 0 dan +5 volt dianggap tidak ditentukan.
Logic State merujuk pada kondisi atau keadaan suatu sirkuit logika pada suatu waktu tertentu. Dalam sistem digital, Logic State dapat berupa logika tinggi (1) atau logika rendah (0).
Sistem logika digital umumnya menggunakan notasi biner, di mana 1 mengindikasikan logika tinggi (biasanya tegangan tinggi), dan 0 mengindikasikan logika rendah (biasanya tegangan rendah).
Level logika tinggi dan rendah ditentukan oleh batas tegangan tertentu pada suatu sirkuit logika. Contoh, dalam sistem yang menggunakan tegangan 0-5V, mungkin level logika tinggi adalah di atas 2,5V, dan level logika rendah di bawah 2,5V.
Spesifikasi Logic State
1. Tegangan Logic High (V<sub>OH</sub>): Nilai tegangan yang dianggap sebagai logika tinggi.
2. Tegangan Logic Low (V<sub>OL</sub>): Nilai tegangan yang dianggap sebagai logika rendah.
3. Arus Logic High (I<sub>OH</sub>): Arus yang mengalir saat output logika tinggi.
4. Arus Logic Low (I<sub>OL</sub>): Arus yang mengalir saat output logika rendah.
Sirkuit logika dapat terdiri dari gerbang logika dasar (AND, OR, NOT) atau flip-flop yang membentuk sirkuit lebih kompleks. Konfigurasi sirkuit logika dapat menggabungkan gerbang logika untuk melakukan fungsi yang lebih kompleks.
Logic state digunakan untuk mewakili data digital, seperti angka, huruf, dan simbol. Logic state juga digunakan untuk mengendalikan operasi dari perangkat digital, seperti komputer, ponsel, dan mesin industri.
Dalam elektronika digital, terdapat dua logic state, yaitu logic 0 dan logic 1.
- Logic 0 direpresentasikan oleh tegangan rendah, biasanya 0 volt atau 0,5 volt.
- Logic 1 direpresentasikan oleh tegangan tinggi, biasanya 5 volt atau 2,5 volt.
Logic state dapat direpresentasikan dengan berbagai cara, termasuk:
- Tegangan: Logic 0 direpresentasikan oleh tegangan rendah, dan logic 1 direpresentasikan oleh tegangan tinggi.
- Arus: Logic 0 direpresentasikan oleh arus rendah, dan logic 1 direpresentasikan oleh arus tinggi.
- Frekuensi: Logic 0 direpresentasikan oleh frekuensi rendah, dan logic 1 direpresentasikan oleh frekuensi tinggi.
- Waktu: Logic 0 direpresentasikan oleh waktu rendah, dan logic 1 direpresentasikan oleh waktu tinggi.
Logic state digunakan untuk mewakili data digital. Data digital adalah data yang terdiri dari angka 0 dan 1. Data digital dapat digunakan untuk mewakili berbagai informasi, seperti angka, huruf, simbol, dan gambar.
Logic state juga digunakan untuk mengendalikan operasi dari perangkat digital. Perangkat digital, seperti komputer, ponsel, dan mesin industri, menggunakan logic state untuk melakukan perhitungan, kontrol, dan komunikasi.
Berikut adalah beberapa contoh penggunaan logic state:
- Dalam komputer, logic state digunakan untuk mewakili data digital, seperti angka, huruf, dan simbol. Logic state juga digunakan untuk mengendalikan operasi dari komputer, seperti perhitungan, kontrol, dan komunikasi.
- Dalam ponsel, logic state digunakan untuk mewakili data digital, seperti angka, huruf, dan simbol. Logic state juga digunakan untuk mengendalikan operasi dari ponsel, seperti panggilan telepon, pengiriman pesan, dan akses internet.
- Dalam mesin industri, logic state digunakan untuk mengendalikan operasi dari mesin, seperti mesin produksi, mesin pengolahan, dan mesin transportasi.
- Logic State
Status logika Pengertian logis, benar atau salah, dari sinyal biner yang diberikan. Sinyal biner adalah sinyal digital yang hanya memiliki dua nilai yang valid. Dalam istilah fisik, pengertian logis dari sinyal biner ditentukan oleh level tegangan atau nilai arus sinyal, dan ini pada gilirannya ditentukan oleh teknologi perangkat. Dalam sirkuit TTL, misalnya, keadaan sebenarnya diwakili oleh logika 1, kira-kira sama dengan +5 volt pada garis sinyal; logika 0 kira-kira 0 volt. Tingkat tegangan antara 0 dan +5 volt dianggap tidak ditentukan.
Logic State merujuk pada kondisi atau keadaan suatu sirkuit logika pada suatu waktu tertentu. Dalam sistem digital, Logic State dapat berupa logika tinggi (1) atau logika rendah (0).
Sistem logika digital umumnya menggunakan notasi biner, di mana 1 mengindikasikan logika tinggi (biasanya tegangan tinggi), dan 0 mengindikasikan logika rendah (biasanya tegangan rendah).
Level logika tinggi dan rendah ditentukan oleh batas tegangan tertentu pada suatu sirkuit logika. Contoh, dalam sistem yang menggunakan tegangan 0-5V, mungkin level logika tinggi adalah di atas 2,5V, dan level logika rendah di bawah 2,5V.
Spesifikasi Logic State
1. Tegangan Logic High (V<sub>OH</sub>): Nilai tegangan yang dianggap sebagai logika tinggi.
2. Tegangan Logic Low (V<sub>OL</sub>): Nilai tegangan yang dianggap sebagai logika rendah.
3. Arus Logic High (I<sub>OH</sub>): Arus yang mengalir saat output logika tinggi.
4. Arus Logic Low (I<sub>OL</sub>): Arus yang mengalir saat output logika rendah.
Sirkuit logika dapat terdiri dari gerbang logika dasar (AND, OR, NOT) atau flip-flop yang membentuk sirkuit lebih kompleks. Konfigurasi sirkuit logika dapat menggabungkan gerbang logika untuk melakukan fungsi yang lebih kompleks.
Logic state digunakan untuk mewakili data digital, seperti angka, huruf, dan simbol. Logic state juga digunakan untuk mengendalikan operasi dari perangkat digital, seperti komputer, ponsel, dan mesin industri.
Dalam elektronika digital, terdapat dua logic state, yaitu logic 0 dan logic 1.
- Logic 0 direpresentasikan oleh tegangan rendah, biasanya 0 volt atau 0,5 volt.
- Logic 1 direpresentasikan oleh tegangan tinggi, biasanya 5 volt atau 2,5 volt.
Logic state dapat direpresentasikan dengan berbagai cara, termasuk:
- Tegangan: Logic 0 direpresentasikan oleh tegangan rendah, dan logic 1 direpresentasikan oleh tegangan tinggi.
- Arus: Logic 0 direpresentasikan oleh arus rendah, dan logic 1 direpresentasikan oleh arus tinggi.
- Frekuensi: Logic 0 direpresentasikan oleh frekuensi rendah, dan logic 1 direpresentasikan oleh frekuensi tinggi.
- Waktu: Logic 0 direpresentasikan oleh waktu rendah, dan logic 1 direpresentasikan oleh waktu tinggi.
Logic state digunakan untuk mewakili data digital. Data digital adalah data yang terdiri dari angka 0 dan 1. Data digital dapat digunakan untuk mewakili berbagai informasi, seperti angka, huruf, simbol, dan gambar.
Logic state juga digunakan untuk mengendalikan operasi dari perangkat digital. Perangkat digital, seperti komputer, ponsel, dan mesin industri, menggunakan logic state untuk melakukan perhitungan, kontrol, dan komunikasi.
Berikut adalah beberapa contoh penggunaan logic state:
- Dalam komputer, logic state digunakan untuk mewakili data digital, seperti angka, huruf, dan simbol. Logic state juga digunakan untuk mengendalikan operasi dari komputer, seperti perhitungan, kontrol, dan komunikasi.
- Dalam ponsel, logic state digunakan untuk mewakili data digital, seperti angka, huruf, dan simbol. Logic state juga digunakan untuk mengendalikan operasi dari ponsel, seperti panggilan telepon, pengiriman pesan, dan akses internet.
- Dalam mesin industri, logic state digunakan untuk mengendalikan operasi dari mesin, seperti mesin produksi, mesin pengolahan, dan mesin transportasi.
Spesifikasi cepat modul sensor api KY-026:
- Tipe : Keduanya (digital dan analog)
- Chip : pembanding LM393
- Tegangan Pengoperasian : DC 3.3V hingga 5.5V
- Arus Maksimum : 15mA
- Deteksi Panjang Gelombang Inframerah : 760 nm hingga 1100 nm
- Sudut Deteksi Sensor : 60°
- Indikator Lampu LED : Indikator Daya (LED1), Indikator Pemicu (LED2)
- Dimensi Papan : 1,5 cm x 3,6 cm [0,6 inci x 1,4 inci]
Diagram sirkuit modul KY-026
Prinsip kerja modul KY-026
Pin Name | Description |
VCC |
The Vcc pin powers the module, typically with +5V |
GND | Power Supply Ground |
DO | Digital Out Pin for Digital Output. |
Vibration Sensor Module Features & Specifications
- Operating Voltage: 3.3V to 5V DC
- Operating Current: 15mA
- Using SW-420 normally closed type vibration sensor
- LEDs indicating output and power
- LM393 based design
- Easy to use with Microcontrollers or even with normal Digital/Analog IC
- With bolt holes for easy installation
- Small, cheap and easily available
1 Adalah metal statis dan 2 adalah bagian yang bergerak, besar induksi dari plat ini bisa diukur dengan menggunakan persamaan:
Istilah "SPST" dalam sakelar SPST adalah singkatan dari "Single Pole Single Throw" yang mencakup satu input dan satu output. Di sini, satu input terhubung langsung ke satu output. Fungsi utama sakelar ini adalah untuk mengontrol rangkaian dengan menyalakan/mematikan.
Setelah saklar pada rangkaian ditutup, maka rangkaian akan ON sedangkan saklar tidak tertutup atau terbuka, maka rangkaian akan dimatikan. Contoh sakelar SPST adalah sistem tegangan DC kereta api 25KV & sakelar lampu rumah tangga. Simbol skematik sakelar SPST ditunjukkan di bawah ini.
Koneksi sakelar ini ada dua jenis seperti Biasanya Terbuka (NO) & umum (C). Setelah sakelar diaktifkan, maka sirkuit ditutup. Jadi aliran arus akan dari terminal umum (C) ke terminal normal terbuka (NO). Saat sakelar dinonaktifkan, rangkaian akan menjadi rangkaian terbuka, sehingga tidak ada aliran arus di dalam rangkaian.
Konstruksi Sakelar SPST
Konstruksi sakelar ini dapat dilakukan melalui dua pelat logam yang dapat saling bersentuhan untuk menciptakan kontak fisik yang memungkinkan aliran arus. Kontak ini memisahkan dua pelat logam satu sama lain untuk mengganggu aliran arus.
Dalam sakelar Lemparan Tunggal Tiang Tunggal, kutub mengacu pada koneksi input maksimum sedangkan lemparan mengacu pada koneksi output maksimum dari sakelar. Jadi di switch ini, kita dapat memberikan input tunggal dan mendapatkan output tunggal. Sakelar ini mengontrol satu sirkuit pada satu waktu. Pada sakelar ini, bagian kontak dapat dirancang dengan bahan paduan perak untuk melawan arus tinggi
Target Gas | Flammable gas, smoke gas sensor | |
Detection range | 300~10000ppm(flammable gas) | |
Standard Circuit Conditions | Loop Voltage | ≤24V DC |
Heater Voltage | 5.0V±0.1V AC or DC |
Konfigurasi Pin Sensor MQ2
Nomor Pin: | Nama Pin: | Keterangan |
Untuk Modul | ||
1 | Vcc | Pin ini memberi daya pada modul, biasanya tegangan operasinya adalah +5V |
2 | Tanah | Digunakan untuk menghubungkan modul ke ground sistem |
3 | Keluaran Digital | Anda juga dapat menggunakan sensor ini untuk mendapatkan keluaran digital dari pin ini, dengan mengatur nilai ambang batas menggunakan potensiometer |
4 | Analog Keluar | Pin ini mengeluarkan tegangan analog 0-5V berdasarkan intensitas gas |
Untuk Sensor | ||
1 | H -Pin | Dari dua pin H, satu pin dihubungkan ke suplai dan yang lainnya ke ground |
2 | A-Pin | Pin A dan pin B dapat dipertukarkan. Pin ini akan diikat ke tegangan Supply. |
3 | B-Pin | Pin A dan pin B dapat dipertukarkan. Satu pin akan bertindak sebagai output sementara pin lainnya akan ditarik ke ground. |
Fitur
- Tegangan Operasional adalah +5V
- Dapat digunakan untuk Mengukur atau mendeteksi LPG, Alkohol, Propana, Hidrogen, CO dan bahkan metana
- Tegangan keluaran analog: 0V hingga 5V
- Tegangan Output Digital: 0V atau 5V (Logika TTL)
- Durasi pemanasan awal 20 detik
- Dapat digunakan sebagai sensor digital atau analog
- Sensitivitas pin Digital dapat divariasikan menggunakan potensiometer
Cara menggunakan Sensor MQ-2 untuk mendeteksi gas
Menggunakan sensor MQ untuk mendeteksi gas sangatlah mudah. Anda dapat menggunakan pin digital atau pin analog untuk melakukannya. Cukup nyalakan modul dengan 5V dan Anda akan melihat LED daya pada modul menyala dan ketika tidak ada gas yang terdeteksi, LED keluaran akan tetap mati yang berarti pin keluaran digital akan menjadi 0V. Ingatlah bahwa sensor ini harus tetap menyala selama pemanasan awal (disebutkan dalam fitur di atas) sebelum Anda benar-benar dapat menggunakannya. Sekarang, masukkan sensor ke gas yang ingin Anda deteksi dan Anda akan melihat LED keluaran menyala tinggi bersama dengan pin digital, jika tidak gunakan potensiometer hingga keluarannya tinggi. Sekarang setiap kali sensor Anda terkena gas ini pada konsentrasi tertentu, pin digital akan menjadi tinggi (5V) dan sebaliknya akan tetap rendah (0V).
Anda juga dapat menggunakan pin analog untuk mencapai hal yang sama. Baca nilai analog (0-5V) menggunakan mikrokontroler, nilai ini akan berbanding lurus dengan konsentrasi gas yang dideteksi sensor. Anda dapat bereksperimen dengan nilai-nilai ini dan memeriksa bagaimana sensor bereaksi terhadap konsentrasi gas yang berbeda dan mengembangkan program Anda sesuai dengan itu.
Cara menggunakan Sensor MQ-2 untuk mengukur PPM
Jika Anda mencari keakuratan dalam pembacaan Anda, mengukur PPM adalah cara terbaik untuk melakukannya. Ini juga dapat membantu Anda membedakan satu gas dengan gas lainnya. Jadi untuk mengukur PPM bisa langsung menggunakan modul. Pengkabelan dasar untuk sensor dari lembar data ditunjukkan di bawah ini.
Prosedur pengukuran PPM menggunakan sensor MQ sama tetapi beberapa nilai konstanta akan bervariasi berdasarkan jenis sensor MQ yang digunakan. Pada dasarnya, kita perlu melihat grafik (Rs/Ro) VS PPM yang diberikan dalam lembar data (juga ditunjukkan di bawah).
Nilai Ro merupakan nilai hambatan pada udara segar dan nilai Rs merupakan nilai hambatan pada konsentrasi Gas. Pertama, Anda harus mengkalibrasi sensor dengan mencari nilai Ro di udara segar dan kemudian menggunakan nilai tersebut untuk mencari Rs menggunakan rumus
Setelah kita menghitung Rs dan Ro, kita dapat menemukan rasionya dan kemudian menggunakan grafik di atas, kita dapat menghitung nilai ekuivalen PPM untuk gas tersebut.
Aplikasi
- Mendeteksi atau mengukur Gas seperti LPG, Alkohol, Propana, Hidrogen, CO dan bahkan metana
- Pemantau kualitas udara
- Alarm kebocoran gas
- Pemeliharaan standar keselamatan
- Menjaga standar lingkungan di rumah sakit
Model 2D Sensor Gas MQ-2
Jika Anda membeli sensor maka Anda dapat menggunakan dimensi berikut untuk membuat PCB sendiri untuk aplikasi Anda
- Tampilan 2 baris @ 16 karakter, 5 x 8 pixel
- Display controller: HD44780 (standar industri LCD)
- Dilengkapi lampu latar warna biru/hijau/kuning
- Sudut pandang lebar dengan tingkat kontras yang dapat diatur dan terlihat jelas
- Tegangan kerja: 5V DC
- Dimensi modul: 80 x 36 x 12 mm
- Dimensi layar tampilan: 64,5 mm x 16 mm
Gambar Relay dan Simbol Relay
Gambar di atas menunjukkan gambar relay asli dengan simbol relay yang digunakan pada desain rangkaian listrik. Relay bekerja pada kondisi Normally Close (NC) atau Normally Open (NO) seperti yang tampak pada simbol relay di sisi kanan.
Prinsip dan Cara Kerja Relay
Komponen elektronika relay terdiri dari beberapa komponen yang saling terintegrasi agar relay dapat bekerja sebagai saklar atau bekerja pada beberapa peralatan elektronik. Setiap komponen yang saling terhubung di dalam relay memiliki cara kerja tertentu sebagai berikut:
- Kondisi saklar pada kontak point dibedakan menjadi dua jenis yaitu kondisi normally open (NO) dan normally close (NC).
1. Normally close (NC) adalah kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada pada posisi close (tertutup).
2. Normally open (NO) adalah kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada pada posisi open (terbuka). - Saat tegangan listrik mengalir melalui kumparan elektromagnetik maka akan terbentuk medan magnet di sekitar kumparan tersebut. Tegangan tersebut selanjutnya menjadi sumber daya untuk relay. Medan magnet akan menarik armature yang ada di bagian atas.
- Pada kondisi di atas, kedua ujung switch contact point sudah saling terhubung (berada pada posisi Normally Open) sehingga arus listrik akan mengalir.
- Saat coil sudah tidak dialiri oleh arus listrik, medan magnetic yang ada pada kumparan elektromagnet menghilang. Modul armature akan kembali pada keadaan Normally Close. Pada kondisi Normally Close, perangkat elektronik yang digunakan akan terputus secara otomatis.
Arti Pole dan Throw pada Relay
Istilah pole dan throw sebenarnya sudah tidak asing lagi untuk penggunaan saklar. Mengingat bahwa relay termasuk salah satu saklar, maka istilah pole dan throw juga berlaku bagi relay.
Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai Istilah Pole and Throw :
- Pole : Banyaknya Kontak (Contact) yang dimiliki oleh sebuah relay.
- Throw : Banyaknya kondisi yang dimiliki oleh sebuah Kontak (Contact).
Jenis Relay Berdasarkan Jumlah Pole dan Throw
Penggolongan relay sendiri seperti pada gambar di atas bisa dilakukan berdasarkan jumlah throw dan juga polenya. Masing-masing memiliki jumlah dan susunan komponen switch serta kumparan elektromagnet berbeda sebagai berikut:
No | Golongan | Saklar | Coil | Jumlah |
1 | Single Pole Single Throw (SPST) | 2 Terminal | 2 Terminal | 4 Terminal |
2 | Single Pole Double Throw (SPDT) | 3 Terminal | 2 Terminal | 5 Terminal |
3 | Double Pole Single Throw (DPST) | 4 Terminal | 2 Terminal | 6 Terminal |
5 | Double Pole Double Throw (DPDT) | 6 Terminal | 2 Terminal | 8 Terminal |
- Tegangan Input: 3.2V - 40V.
- Driver: Driver Motor L298N Dual H Bridge DC.
- Catu Daya: 5V .
- Arus puncak: 2 Amper.
- Kisaran operasi: 0 - 36 mA.
- Konsumsi daya maksimum: 20W (ketika suhu 75 ℃).
- Suhu penyimpanan: -25 ℃ ~ +130 ℃.
- Keluaran pin 10 (sumber tegangan IC) jika berfungsi sebagai pin output: 5V.
- Ukuran: 3.4 cm x 4.3 cm x 2.7 cm.
Prinsip kerja
Perangkat ini beroperasi berdasarkan prinsip perubahan fisika atau kimia yang terjadi dalam material ketika terjadi perubahan suhu. Beberapa jenis sensor suhu, seperti termokopel, berfungsi dengan memanfaatkan efek seebeck, dimana perbedaan suhu antara dua logam yang berbeda di dalam sensor menghasilkan tegangan elektrik yang dapat diukur. Tipe lain dari sensor ini, seperti RTD (Resistive Temperature Device) atau termistor, bekerja berdasarkan perubahan resistansi listrik dari material semikonduktor ketika terjadi perubahan suhu. Sebaliknya, sensor inframerah dapat mendeteksi radiasi inframerah yang dipancarkan oleh objek untuk menentukan suhunya. Dengan kata lain, sensor suhu secara umum mengubah variasi suhu menjadi perubahan properti fisik yang dapat diukur dan dikonversi menjadi pembacaan suhu melalui kalibrasi dan pengolahan sinyal yang tepat.
Klasifikasi sensor
Sensor suhu dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori utama berdasarkan sinyal keluarannya:
1. Sensor analog
Sensor ini memberikan sinyal keluaran kontinu yang sebanding dengan suhu yang diukur. Termokopel, RTD, dan thermistor termasuk dalam kategori ini. Sensor analog memerlukan pengkondisian sinyal untuk mengubah output menjadi bentuk yang dapat digunakan.
2. Sensor digital
Sensor digital memberikan output digital diskrit, biasanya dalam bentuk nilai suhu atau kode digital. Sensor ini sering kali menyertakan konverter analog-ke-digital (ADC) internal dan kemampuan pemrosesan sinyal lainnya. Sensor digital menawarkan akurasi yang lebih tinggi, kekebalan terhadap kebisingan yang lebih baik, dan integrasi yang lebih mudah dengan sistem digital.
Prinsip kerja IC 74HC373
Prinsip kerja IC 74HC373 adalah berdasarkan prinsip latch D. Dalam latch D, data pada input (D0-D3) akan diteruskan ke output (Q0-Q3) hanya jika input enable (LE) aktif. Jika input enable (LE) tidak aktif, maka output (Q0-Q3) akan tetap mempertahankan nilainya.
Tabel kebenaran IC 74HC373
Berikut adalah tabel kebenaran IC 74HC373:
Input | Output |
---|---|
LE | Q0 |
0 | 0 |
1 | D0 |
Penggunaan IC 74HC373
IC 74HC373 dapat digunakan untuk berbagai keperluan, antara lain:
- Menyimpan data digital
- Mengontrol peralatan elektronik
- Membangun rangkaian logika
Berikut adalah beberapa contoh penggunaan IC 74HC373:
- Dalam sebuah sistem penghitung, IC 74HC373 dapat digunakan untuk menyimpan data digital, seperti angka atau huruf.
- Dalam sebuah mesin pengukur, IC 74HC373 dapat digunakan untuk mengontrol peralatan elektronik, seperti motor atau lampu.
- Dalam sebuah rangkaian logika, IC 74HC373 dapat digunakan untuk membangun rangkaian logika yang lebih kompleks.
Prinsip kerja IC 8255A adalah berdasarkan prinsip PPI. Dalam PPI, data input dapat diubah menjadi data output, atau data input dapat digunakan untuk mengontrol peralatan elektronik.
Pada IC 8255A, data input/output dapat dikonfigurasi ke dalam berbagai mode, seperti:
- Mode Input: Mode Input memungkinkan data input dari peralatan elektronik untuk dibaca oleh mikroprosesor.
- Mode Output: Mode Output memungkinkan data output dari mikroprosesor untuk ditulis ke peralatan elektronik.
- Mode Bidirectional: Mode Bidirectional memungkinkan data input/output dikonfigurasikan secara dinamis.
Penggunaan IC 8255A
IC 8255A dapat digunakan untuk berbagai keperluan, antara lain:
- Membangun rangkaian input/output
- Mengontrol peralatan elektronik
- Membangun rangkaian logika
Berikut adalah beberapa contoh penggunaan IC 8255A:
- Dalam sebuah sistem penghitung, IC 8255A dapat digunakan untuk membaca data dari sensor atau mengontrol peralatan elektronik.
- Dalam sebuah mesin pengukur, IC 8255A dapat digunakan untuk menampilkan data ke layar atau mengontrol motor.
- Dalam sebuah rangkaian logika, IC 8255A dapat digunakan untuk membangun rangkaian logika yang lebih kompleks.
ADC0803 adalah IC analog-to-digital converter (ADC) 8-bit yang dirancang untuk bekerja dengan tegangan sumber +5 volt DC. IC ini memiliki 14 pin, dengan 8 pin untuk input data analog (A0-A7), 4 pin untuk kontrol (EOC, CLK, VREF, dan RESET), dan 2 pin untuk sumber daya (VCC dan GND).
Prinsip kerja ADC0803 adalah berdasarkan prinsip ADC tangga. Dalam ADC tangga, input analog akan diubah menjadi data digital dengan cara membandingkannya dengan tangga tegangan digital. Pada ADC0803, input analog akan dibandingkan dengan tangga tegangan digital yang terdiri dari 256 tingkat. Setiap tingkat tangga tegangan digital memiliki tegangan yang berbeda. Pada saat input analog lebih besar dari tegangan pada tingkat tangga digital tertentu, output ADC akan berubah dari 0 menjadi 1.
Konfigurasi PIN :
- Pin 1: VCC, tegangan sumber +5 volt DC
- Pin 2: GND, tegangan nol (ground)
- Pin 3: A0, input data analog bit 0
- Pin 4: A1, input data analog bit 1
- Pin 5: A2, input data analog bit 2
- Pin 6: A3, input data analog bit 3
- Pin 7: A4, input data analog bit 4
- Pin 8: A5, input data analog bit 5
- Pin 9: A6, input data analog bit 6
- Pin 10: A7, input data analog bit 7
- Pin 11: EOC, end of conversion
- Pin 12: CLK, clock
- Pin 13: VREF, reference voltage
- Pin 14: RESET, reset
Berikut adalah tabel kebenaran ADC0803:
Input analog | Output digital |
---|---|
0 | 00000000 |
0.125 V | 00000001 |
0.25 V | 00000010 |
... | ... |
4.99 V | 11111110 |
5.0 V | 11111111 |
Penggunaan ADC0803
ADC0803 dapat digunakan untuk berbagai keperluan, antara lain:
- Mengkonversi sinyal analog menjadi data digital
- Membangun sistem pengukur
- Membangun sistem kontrol
Berikut adalah beberapa contoh penggunaan ADC0803:
- Dalam sebuah sistem pengukur suhu, ADC0803 dapat digunakan untuk mengkonversi sinyal suhu dari sensor menjadi data digital.
- Dalam sebuah sistem kontrol motor, ADC0803 dapat digunakan untuk mengukur posisi motor.
- Dalam sebuah sistem audio, ADC0803 dapat digunakan untuk mengubah sinyal suara analog menjadi data digital.
ADC0804 adalah IC analog-to-digital converter (ADC) 8-bit yang dirancang untuk bekerja dengan tegangan sumber +5 volt DC. IC ini memiliki 12 pin, dengan 8 pin untuk input data analog (A0-A7), 2 pin untuk kontrol (EOC dan CLK), dan 2 pin untuk sumber daya (VCC dan GND).
Prinsip kerja ADC0804 adalah berdasarkan prinsip ADC tangga. Dalam ADC tangga, input analog akan diubah menjadi data digital dengan cara membandingkannya dengan tangga tegangan digital. Pada ADC0804, input analog akan dibandingkan dengan tangga tegangan digital yang terdiri dari 256 tingkat. Setiap tingkat tangga tegangan digital memiliki tegangan yang berbeda. Pada saat input analog lebih besar dari tegangan pada tingkat tangga digital tertentu, output ADC akan berubah dari 0 menjadi 1.
Berikut adalah tabel kebenaran ADC0804:
Input analog | Output digital |
---|---|
0 | 00000000 |
0.125 V | 00000001 |
0.25 V | 00000010 |
... | ... |
4.99 V | 11111110 |
5.0 V | 11111111 |
ADC0804 dapat digunakan untuk berbagai keperluan, antara lain:
- Mengkonversi sinyal analog menjadi data digital
- Membangun sistem pengukur
- Membangun sistem kontrol
Berikut adalah beberapa contoh penggunaan ADC0804:
- Dalam sebuah sistem pengukur suhu, ADC0804 dapat digunakan untuk mengkonversi sinyal suhu dari sensor menjadi data digital.
- Dalam sebuah sistem kontrol motor, ADC0804 dapat digunakan untuk mengukur posisi motor.
- Dalam sebuah sistem audio, ADC0804 dapat digunakan untuk mengubah sinyal suara analog menjadi data digital.
a.) Prosedur [back]
1. Siapkan komponen rangkaian yang diperlukan pada proteus.
2. Susunlah komponen-komponen tersebut sesuai petunjuk menjadi suatu rangkaian yang kompleks.
3. Input codingan arduino dan file library sensor
3. Setelah semua komponen terangkai, maka cobalah untuk menjalankannya.
1. Siapkan komponen rangkaian yang diperlukan pada proteus.
2. Susunlah komponen-komponen tersebut sesuai petunjuk menjadi suatu rangkaian yang kompleks.
3. Input codingan arduino dan file library sensor
3. Setelah semua komponen terangkai, maka cobalah untuk menjalankannya.
b.) Rangkaian Simulasi [back]
- Link Download HTML BLOG
- Link Download simulasi rangkaian
- Link Download codingan arduino
- Link download datasheet LCD
- Link Download datasheet sensor suhu
- Link Download datasheet sensor flame Ky-026
- Link Download datasheet sensor gas
- Link Download datasheet sensor uv
- Link Download datasheet sensor vibrasi SW420
- DataSheet Gerbang Not Klik disini
- DataSheet IC 74HC373 Klik disini
- DataSheet IC 74LS47 Klik disini
- DataSheet IC 74LS147 Klik disini
- DataSheet IC 8255A Klik disini
- DataSheet ADC0803 Klik disini
- DataSheet ADC0804 Klik disini
- DataSheet Motor DC Klik disini
- DataSheet Relay 12V Klik Disin